Babak pertamanya rada ngebosenin dan komedinya sempet cringe juga di beberapa scene, tapi semakin ke belakang ternyata ceritanya semakin menarik dan komedinya juga sukses bikin ngakak brutal.
Kayanya masih jarang film bertema kultur Jawa yang mengangkat isu kekinian (dalam film ini: childfree) dan isu-isu akar rumput (dalam film ini lagi: pernikahan toxic yang dipertahankan). Sayangnya, isu childfree di sini penyampaiannya nggak terlalu gamblang. I guess it happens biar target marketnya gaada yang ketrigger lol. At least isu satunya lagi cenderung…