Unpopular opinion: Bu Prani = Ahok 🫱🏼‍🫲🏻 

Suka bgt di adegan awal ada adegan org ngomong betawi di antara org2 berbahasa jawa, yg kemudian dijelaskan klo dia turis/bukan orang jogja. Detail kecil tp tetap terasa penting untuk diberi penjelasan. Sepanjang nonton juga banyak adegan yang bikin heran atau buat nyeletuk kek “hah?”,tapi ya gitu pada akhirnya ada penjelasannya juga.

PAS BAGIAN NYANYI HIMNE GURU GUA MERINDING BANGET. MAU NANGIS JUGA😭😭😭😭

Banyak adegan yg bikin gw dag-dig-dug, perasaan yg sama saat…

Pertama baca novelnya udah cukup lama, yaitu tahun 2022. Namun, somehow gue masih bisa inget detail-detail tertentu dalam novelnya yang dimasukkan ataupun nggak di versi film ini.

Production designnya luar biasa megah dan stylish, no doubt. First of all, apresiasi usaha untuk menyulap Kota Lama kembali ke era kolonial. Lalu, tentu saja wardrobe-nya yang stylish dan memanjakan mata, serta sound designnya yang sukses bikin senam jantung mini. Kemudian, terkait penggunaan Bahasa Belanda, sekalipun gue bukan penutur bahasa itu, pengucapannya looks…

Super amazed karena this is the first Indonesian movie before era 2000an yang kutonton full (a lil bit tmi: Lol I barely watching Warkop movies a few years ago but I’m pretty sure I don’t watch it until the end).

Kayaknya yang tayang di Netflix ini juga merupakan versi restorasi deh seperti waktu tayang ulang di bioskop beberapa tahun lalu. Karena kalau ditinjau dari segi sinematografi, penataan kameranya sudah keliatan stabil dan gambar yang diambil terlihat berkualitas tinggi. Terlepas…

Punya cerita yang bisa relate sama kondisi masyarakat Indonesia saat ini: sandwich generation. Sepanjang nonton dibikin mixed feelings banget. Sedih + kasian + miris karena Moko dihimpit oleh situasi dan kondisi yang bukan terjadi atas kemauan dia, tapi mau nggak mau harus dia jalani. Sekaligus ketawa berkat beberapa scene komedi yang berhasil memancing tawa. Scene komedinya pun nggak terlihat maksa sekalipun di-planting di tengah-tengah momen drama yang lagi tinggi tension-nya.

Chicco Kurniawan berhasil bikin gue teriris-iris dengan aktingnya yang dia…

Sungguh sebuah film yang tidak ramah untuk anak rantau, hiks😭 Kebetulan banget sebelum nonton ini udah kangen emak, jadi pas nonton emang udah ngeniatin pengen nangis. Dan bener aja dari antara temen-temen gua cuma gua yang nangisnya paling kejer sampe kedengeran sesaknya 😢 Keinginan untuk balik ke rumah setelah nonton ini 📈

Adinia Wirasti dan Amanda Manopo disini deliver emosi sedihnya menjadi faktor terbesar dalam buat gua nangis. Adinia dengan karakter Ranika-nya, secara tidak langsung menyelipkan pesan terkait self love…

Gila, nonton ini feelsnya depressing banget weh. Ini bukan kisah fiksi, dalam artian apa yang Kaluna alamin beneran terjadi di sekitar kita...

Sepanjang nonton dibikin marah sama keluarganya Kaluna yang ngga pernah peduli sama perasaan dia... Kek gw ngga habis pikir, ada gitu orang tua yang tega “buang” anaknya ke kamar pembantu, itu jahat banget sih... Bahkan menurut gw nggak kalah jahat sama orang tua yang main fisik kalo marahin anaknya. Belum lagi dibuat naik darah pula sama kelakuan abangnya…