“I no longer have to worry about what happens tomorrow, because I’m happy with what I’ve done today“
The pacing is kinda slow, but somehow the storyline still captivates me enough to make me want to watch it till the end—unless the part when Snowden and Lindsay fight bothers me a lot because they show it too much!
The world is a bad place, people are lazy morons, minorities are criminals, sex is sick but interesting.
Terlalu banyak karakter dan subplot, lebih cocok kalo jadi miniseries. Walau demikian, tentu tidak menutup fakta bahwa isunya penting dan harus disuarakan. Anyway, shout out untuk penyatuan scene antara footage asli Donald Trump dengan karakter yang dimainin Theron sama Kidman. It looks so seamless.
Lord, please help me get one more.
A unique war-biographical film that tells the story from the POV of a real-life pacifist and devout Christian, Desmond Doss. The Christian element increases this film’s uniqueness because it gives a perfect universal moral lesson about peace.
This review may contain spoilers. I can handle the truth.
Nonton pas awal2 tayang di bioskop, ngga kepikiran apa2 sih selain bahwa ceritanya memotivasi biar kita bisa berjuang agar hidup sukses. Ada satu scene yang masih gua inget sampe sekarang, yaitu ketika karakternya make hp iphone. Bertahun-tahun kemudian kalo keinget scene itu langsung mikir, lah gimana ceritanya setting tahun 98 tapi udah ada iphone? Bukan ngga masuk akal lagi ini mah, tapi goblok maksimal😭
This review may contain spoilers. I can handle the truth.
Duh.. gimana ya.. gw enjoy banget bagian sing alongnya sampe ikutan nyanyi.. tapi banyak banget hal yang mengganjal juga sih. Harusnya persembahan untuk Bung Glenn bisa jauh2 lebih baik dari ini deh...
Sepanjang nonton sangat2 terganggu dengan pergerakan kameranya yg shaky banget.. yes, bukan cuma 1-2 adegan tp literally dari awal sampe akhir film☺️ Nggak cuma itu, transisinya antar scenenya pun plain banget.. karena nggak ada info scene ini terjadi tahun berapa, scene itu terjadi tahun berapa.. Kita cuma bisa…
This review may contain spoilers. I can handle the truth.
Nonton ini karena emak ngescroll random aja di netflix. Kirain kaya film action perang“an pada umumnya, ternyata gak juga. Karena ni film jujur abis dalam nyeritain penjajahan Indo ke Timor Leste. Gw gatau sih apakah ada film sblm ini yg nyeritain tentang hal yg sama, tp yg jelas klo ini dibikin sama org Indonesia, atau bbrp org Indo yg randomly nemu film ini kek gw dan masih denial, bisa kali tuh jenggotnya kebakaran. Selebihnya standar sih, bahkan kadang cenderung ngebosenin,…
Marthino Lio ngomong “Sontoloyo“ berkali“ di sepanjang film itu menurutku jauh lebih menyebalkan daripada kualitas CGI film nya yg seperti sinetron 😞 tp ya mau gmn lg, film produksi awal pandemi jg. Harap maklum sajalah
Elemen komedinya lucu. Yaa baguslah film ttg perjuangan kemerdekaan Indo ada komedinya biar ga tegang“ amat.
Dialognya terkadang keliatan terlalu gaul untuk taun 40-an, cmiiw, ya gw bukan org di era itu jg sih ofkors, tp semacam merasa aja keknya blm ada yg ngomong 'dong'…
This review may contain spoilers. I can handle the truth.
Sound effectnya berlebihan banget, saling nubruk antar anggota tim nya aja sound effectnya udh kek org saling nimpuk pake kayu ato pentungan. Mana aneh banget katanya geger otak tp balik ke lapangan kek org sehat walafiat . Terus jokes mesumnya ..iya sih latar 90an banyak jokes kek gitu dilontarin laki tp plis lah pembuatannya kan di tahun 2000an yg udh lebih terbuka sama isu2 begini, ga usahlah dimasukkin demi keliatan relevan sama cerita aslinya