RyèVieuw has reviewed 118 films tagged ‘🇮🇩-in-every-second’ released in the 2020s.

This City Is a Battlefield

2025

★★★★ Watched

Pertama baca novelnya udah cukup lama, yaitu tahun 2022. Namun, somehow gue masih bisa inget detail-detail tertentu dalam novelnya yang dimasukkan ataupun nggak di versi film ini.

Production designnya luar biasa megah dan stylish, no doubt. First of all, apresiasi usaha untuk menyulap Kota Lama kembali ke era kolonial. Lalu, tentu saja wardrobe-nya yang stylish dan memanjakan mata, serta sound designnya yang sukses bikin senam jantung mini. Kemudian, terkait penggunaan Bahasa Belanda, sekalipun gue bukan penutur bahasa itu, pengucapannya looks…

The Siege at Thorn High

2025

★★★★ Watched

Udah nonton beberapa film dengan level gore yang setara dengan Pengepungan di Bukit Duri, tapi so far belum ada yang bisa se-triggering ini. Semua adegan feels so real, so depressing and of course so traumatizing even though for me yang ga punya darah Chindo samsek. Sinting. Indonesia, tolong kamu baik-baik aja ya, please. At least, jangan biarkan apa yang tersaji di film ini benar-benar terjadi 2 tahun kemudian. As a gore movie lover, kali ini resmi saya nyatakan, saya menyerah 🏳️

Jumbo

2025

★★★★½ Watched

Baru nonton setelah nyentuh 3 juta penonton, demi nyesuain jadwal my bestie :") Well, at least better late than never. Proud to say I watch this H+1 setelah dikasih umur baru. Thanks God masih diberi rejeki buat nonton masterpiece ini.

Sedari awal, udah dibikin kagum terhadap betapa grande dan detailnya kualitas animasi Jumbo ini. Secara desain karakter pun nggak hitam-putih. Tokoh antagonis punya sisi baiknya dan begitupun sebaliknya, anak-anak yang nonton ini bakal diajarin kalo sebuah karakter ngga harus disebut sebagai…

Women from Rote Island

2023

★★★ Watched

Dari segi penataan kamera, keindahan Pulau Rote dipamerkan dengan sangat cantik sampe bikin pengen liburan ke sana dan yang pegang kamera pun overall bisa ngeshoot dengan stabil alias nggak shaky. Sayang sekali, bener kata orang-orang bahwa penggambaran adegan kekerasan seksualnya terlalu explicit. Even diriku yang dari kelamin sebelah aja nontonnya nggak nyaman. Sorry to say, bukannya kayak pemerkosaan, tapi malah berasa kayak sex scene di film-film pada umumnya. Udah gitu, nggak tanggung-tanggung, nyaris 1 keluarga yang berisi perempuan semua pada…

The Most Beautiful Girl in the World

2025

★★★½ Watched

Tmi: udah 2 minggu ngga nonton film Indo, lalu keinget tanggal 30 besok hari film Nasional, akhirnya memutuskan untuk beberapa hari ke depan lebih banyak nonton film Indo dulu :D

One thing for sure, masih klasik seperti romcom yang udah-udah. What makes it special adalah kedalaman cerita dengan taraf sangat baik mengenai aspek profesi di scriptnya, yaitu dari POV budak korporat stasiun TV, yang relevan dengan kondisi riil pada stasiun TV di Indonesia in real life saat ini. Turut disenggol…

Rahasia Rasa

2025

★★★ Watched

Dari segi tata suara dan tata kamera, ini udah proper banget sih. Dari segi dialek Bahasa Jawa pun sounds believeable. Namun, yang paling menarik perhatian di sini tentunya adalah elemen sejarah berdasarkan kejadian nyata di Indonesia. 

Sayang sekali, terlalu banyak genre yang mau dijejelin ke penonton. Even aplikasi pemesanan tiket bioskop dan Letterboxd menentukan genrenya sebagai "drama-romance" walaupun kalo kalian nonton trailernya, bisa disimpulkan bahwa genre yang lebih dominan justru drama-thriller. Setelah nonton, kesimpulannya adalah: babak pertama drama, kedua drama-romance-history-thriller, ketiga

Perayaan Mati Rasa

2025

★★★½ Watched

Ngangkat tema yang kayaknya masih jarang dibahas di perfilman Indo: besarnya kasih sayang seorang ayah untuk anaknya yang nggak kalah dari seorang ibu. Sukses bikin nangis, even setelah keluar dari bioskop 😢

Subplotnya juga nggak kalah menarik. Seperti betapa canggih dan bahayanya penggunaan AI untuk melakukan penipuan dan obsesi media dalam hal mengeksploitasi kedukaan.

Dari segi teknis, shot-shot filmnya estetik dan komposisinya oke. Tapi volume backsoundnya jujur bising banget, kayak nonton film horor. Kadang sesimple adegan buka pintu aja bikin kaget 😭 Selain itu, revealing rahasia yang disimpen dua karakter utamanya kerasa agak bodoh si.

“Laki-laki juga nggak papa kalau nangis”

A Brother and 7 Siblings

2024

★★★★ Watched

Punya cerita yang bisa relate sama kondisi masyarakat Indonesia saat ini: sandwich generation. Sepanjang nonton dibikin mixed feelings banget. Sedih + kasian + miris karena Moko dihimpit oleh situasi dan kondisi yang bukan terjadi atas kemauan dia, tapi mau nggak mau harus dia jalani. Sekaligus ketawa berkat beberapa scene komedi yang berhasil memancing tawa. Scene komedinya pun nggak terlihat maksa sekalipun di-planting di tengah-tengah momen drama yang lagi tinggi tension-nya.

Chicco Kurniawan berhasil bikin gue teriris-iris dengan aktingnya yang dia…

Ben & Jody

2022

Watched

”Mas, mas?! Lu pikir semua orang Jawa?!“

Ayo Balikan

2024

★★★ Watched

Peningkatan kualitas dibandingkan film sebelumnya. Dari segi cerita, less cheesy karena udah nggak berlatar anak SMA lagi. Aspek komedinya pun kerasa lebih lucu di sini, cukup banyak scene yang bisa bikin ngakak. Karena di film pertama lebih ke arah komedi tipikal FTV, makanya kerasa cringe. Meskipun begitu, penyelesaian konfliknya nggak cuma kerasa terburu-buru banget, tapi juga dibuat terlalu gampang biar mencapai goal happy ending sesuai judulnya.

Ayo Putus

2022

★★½ Watched

Seperti biasa, cerita cheesy ala ala wattpad. Dialognya banyak yang cringe dan keputusan karakter-karakternya seringkali kerasa nggak make sense atau berlebihan. Termasuk stereotipe basi mengenai cowok kaya di Wattpad yang bebas beli apapun tanpa perlu mikir panjang. Belum lagi, Bryan Domani di sini somehow kerasa ganggu banget dengan aksen bule-nya. Nothing special kecuali ending-nya yang nggak maksa harus happy ending dan scene dibawain bekel nasi goreng yang sukses bikin gue nostalgia ke masa-masa sekolah dulu😥

My Sassy Girl

2022

Watched

Inget banget dulu pas awal rilis pada rating rendah film ini. Saat itu gw belum bikin akun LB, dan mindset gw masih ”ah paling orang-orang overhate aja gegara ga suka sama kelakuan JN”. Baru kepikiran nonton sekarang, ternyata... memang sejelek itu. Nggak nonton versi Koreanya, jadi cuma mau komen versi Indo ini aja. Ceritanya terkesan seperti “versi over-the-top“ dari FTV. Background dari para karakternya nggak ada satu pun yang diberi eksplorasi secara signifikan, jadi sepanjang nonton cuma bisa bingung dan misuh-misuh kalo karakternya keliatan aneh. Satu bintang hanya untuk visualisasi & wardrobe warna warni-nya yang memanjakan mata.