This review may contain spoilers.
RyèVieuw’s review published on Letterboxd:
Baru awal adegan aja ni sekumpulan tentara udh memperlihatkan kebodohannya, jadi mereka nangkep seseorang gitu, tapi instead of menjaga ketat sanderanya, mereka malah kek sibuk diskusi apaan tau bareng bestie2 sepertentaraannya ,yang akhirnya membuat si sandera ini kabur. Sebuah kelalaian yang sangat questionable untuk ukuran seorang tentara, yang mana seharusnya punya tingkat kewaspadaan tinggi.
Hal paling menyebalkan di film ini selain adegan tadi, adalah betapa mereka” ini selalu berdebat superduper panjang dimanapun dan kapanpun. Terasa banget dipanjang”innya. Sekali-dua kali okelah untuk meningkatkan thrill nya, tapi klo keseringan kan jatuhnya agak annoying dan gak believeable untuk nunjukkin klo mereka ini masih mau berjuang bareng” sampe selamat sentosa.
Pas adegan salah satu dari geng mereka ini yg nyaris jatuh dari helikopter, di samping dia sebenarnya ada 2 orang yg bisa nahan, tapi cuma 1 orang yg bersedia melakukannya. Huft. Mirip“ adegan sinetron yg udh tau mau ditabrak bukannya menghindar malah bengong ya jadinya
Menuju akhir“ ada suatu adegan yg bertempat di antara rerumputan gitu yg langitnya masih agak gelap kek udh malem apa subuh2 gitu, nah kaga ada transisi apapun yg menunjukkan “oh hari sudah mulai terang “ di adegan selanjutnya yg pas udh di pantai ,karena tiba“ aja udh terang benderang