RyèVieuw’s review published on Letterboxd:
Baru nonton setelah nyentuh 3 juta penonton, demi nyesuain jadwal my bestie :") Well, at least better late than never. Proud to say I watch this H+1 setelah dikasih umur baru. Thanks God masih diberi rejeki buat nonton masterpiece ini.
Sedari awal, udah dibikin kagum terhadap betapa grande dan detailnya kualitas animasi Jumbo ini. Secara desain karakter pun nggak hitam-putih. Tokoh antagonis punya sisi baiknya dan begitupun sebaliknya, anak-anak yang nonton ini bakal diajarin kalo sebuah karakter ngga harus disebut sebagai “jahat” doang. Teringat jaman gue kecil, kalo nonton kartun/film dan agak ketinggalan ceritanya pasti nanya ”si ini jahat gak?“, “si itu baik gak?”
Yang bikin merinding bukan perubahan tone cerita pada babak ke-3 ke arah yang cukup dark untuk ukuran film SU. Melainkan segmen musikalnya. Suara Don sukses bikin merinding sebadan-badan. AC Bioskop ngga ada apa-apanya :”)
Sebagai film Semua Umur, tentunya banyak hal-hal yang mungkin akan kerasa cringe bagi orang dewasa. Gue sebagai orang yang sensitive terhadap hal-hal kaya gitu untungnya bisa menoleransinya dengan sangat mudah. Namun, perubahan tone cerita yang gue singgung di paragraf sebelumnya memang lumayan mengganggu sih walau terbilang cukup reasonable. One of my 22 y.o bestie yang punya jantung lemah aja sempet kaget di salah satu scene. Apalagi anak-anak ya? 😭 But its okay lah, toh porsinya ga sedominan itu kaya horor-horor mainstream Indo dan itu bukan kekurangan juga, masih masuk ke preferensi pribadi aja sih.
