RyèVieuw’s review published on Letterboxd:
First time watching this crazy masterpiece after ten years from its original release date 😭 Di IMAX The Park Semarang showtime 13.20 hari ini, penonton pada tepuk tangan di penghujung film 👏🏻👏🏻
Mulai dengan membahas production design-nya, salah satu fakta yang diketahui masyarakat karena didaur ulang terus-menerus hingga saat ini untuk konten akun fakta di sosmed: Ladang yang dibuat sendiri selama berbulan-bulan dan kemudian cuan karena dijual lagi setelah syuting kelar. Hanya dengan satu fakta tersebut, sudah tak perlu dipertanyakan lagi seberapa dedikatifnya para crew Interstellar yang menolak untuk secara penuh menggantungkan diri dan memuja-muji kecanggihan teknologi seperti Computer Generated Imagery.
Turut ditunjang dengan kemegahan sinematografi dan sound designnya. Sukses bikin melongo hingga memaku mata ke layar untuk mengamati betapa indah dan niatnya set yang dibangun. Sukses pula bikin jantung berolahraga melalui kualitas luar biasa dari suara IMAX yang disajikan dengan sangat bombastis—thanks to Mas Zimmer—menghasilkan pengalaman menonton yang teramat realistis, seolah-olah seperti diseret masuk ke dalam film dan ikut melakoni adegan demi adegan.
Dari segi penulisan script, mungkin terasa berat dan “ndakik-ndakik“ dengan banyaknya istilah-istilah saintifik yang dijejali ke penonton. Namun, aku pribadi—yang benci setengah mati dengan segala hal berbau Ilmu Pengetahuan Alam dan hampir selalu remedial pada bidang tersebut semasa sekolah—tetap enjoy melihat para karakternya berdialog dengan segala istilah asing tersebut.
And finally I can say, that this is the craziest cinema experience I’ve ever had in my 22 years of life. Tolong jangan meninggal dulu kalau belum nonton Interstellar!
