This review may contain spoilers.
RyèVieuw’s review published on Letterboxd:
Overall bagus sih. Dari segi cerita sangat amat berani karena menyindir kebobrokan that one instansi berseragam coklat di Indo. Ceritanya seru banget buat diikutin, production valuenya juga bagus banget... Tapi ngerasa janggal di beberapa bagian. Salah satunya adalah terkait penggunaan bahasa non-Indonesia yang agak campur2, baik Bahasa Dayak maupun Bahasa Melayunya. Apalagi yang jadi Agam diceritain sebagai orang Melayu, tapi logat Indonesianya lancar banget.
Selain itu, ada salah satu adegan yang nampilin interaksi di antara salah seorang anak Kalimantan dengan Sanja di sebuah restoran. Kemudian, pegawai restoran yang dipanggil Umi itu bilang untuk jangan ngomong sama orang asing. Berpindahlah adegan ke Umi ini bawa anak Kalimantan dan teman2nya naik mobil. Pas di mobil, salah satu di antara anak2 itu ada yang bilang “Kayanya Tante ini bukan org baik” Loh gw kira anak2 itu & si Umi ini udah saling kenal lama? Ga sinkron huftt.