This review may contain spoilers.
RyèVieuw’s review published on Letterboxd:
Bercerita tentang seorang analyst (JLO) yang mencoba melawan dominasi terrorist AI berbentuk manusia (Simu Liu).
Gue suka world-building dunia masa depannya, yang cukup niat dalam menggambarkan peradaban manusia nantinya ketika sudah berdampingan dengan AI. Ada satu adegan “disturbing” yang sangat mencuri perhatian gua, yaitu AI mengobati luka manusia. Makna disturbingnya itu bisa ganda, yakni some people find it disturbing karena ada darahnya dan disisi lain kita seolah dikasih “sign“ bahwa di masa depan peran dokter digantikan oleh AI.
Sayangnya keputusan untuk menjadikan Simu Liu sebagai kakaknya JLO itu sangat amat mengganggu dan jelas banget ketidakcocokannya. Karena seawet muda-nya JLO pun tetap terlihat jelas bahwa di real life dia lah yang lebih tua. Dan tidak ada usaha apapun dari segi make up untuk menjadikan JLO agar tampak lebih muda dan pantas jadi adeknya Simu. Selain itu, saat ada adegan pertarungan antara Simu Liu dengan robot AI segede gaban, si robot bisa bisanya dikalahkan oleh Simu Liu yang wujudnya manusia, sungguh di luar nurul sekali.