4o3v2h

What did Lynch do??

Pengalaman pertama nonton silent movie
unik dan menarik tanpa suara dan teks nya cuma sedikit yang mencantumkan rangkuman adegan adegan, beneran kerasa bgt emosinya kenapaya pdhl gada dialog samsek

Dan kematian keniscayaan…

lost the only one who knew what this film was about

Shunji Iwai never fails to amaze me 🥰

In the mood for love sunda version
Ga yearning-yearning banget tapi tetep ngena vibesnya terlalu mirip sama wong karwai tapi gpp lah ya. Suka banget sama detail2 dan sinematografi di film ini. Alus pisan pokokna mah 😭👍🏼

“Time isn’t real, but depression is eternal”
fucc bro, apa iya gw juga kalo mati gini ya, idup mati kesepian. lmao

おはよう🗣️

This review may contain spoilers.

Where Is the Friend’s House? (1987) karya Abbas Kiarostami menyampaikan tiga pelajaran penting yang relevan untuk kita terapkan, baik sebagai orang dewasa maupun untuk diajarkan kepada anak-anak. Ceritanya berfokus pada Ahmad, seorang anak yang secara tidak sengaja membawa pulang buku PR milik temannya. Jika buku itu tidak dikembalikan, temannya akan mendapat hukuman dari guru dan berisiko dikeluarkan dari kelas. Ahmad merasa bertanggung jawab untuk mengembalikan buku tersebut.

Namun, ketika ia meminta izin kepada ibunya untuk pergi mencari rumah temannya, sang ibu, nenek, dan kakek melarangnya. Mereka menganggap itu bukan masalah besar. Tetapi Ahmad tidak menyerah. Dengan tekad kuat, ia meninggalkan rumah, berjalan naik turun bukit, dari siang hingga malam, meski hujan dan rasa lelah terus menghampirinya.

Akhirnya, setelah berjam-jam mencari, Ahmad tidak berhasil menemukan rumah temannya. Namun, semangatnya tidak padam. Sesampainya di rumah, meskipun kelelahan dan lapar, ia tetap berinisiatif mengerjakan PR temannya agar esok harinya sang teman tidak dihukum. Keesokan paginya, Ahmad menyerahkan buku PR itu dan berhasil menyelamatkan temannya dari hukuman.

Film ini memberi pesan mulia mengajarkan pentingnya objektivitas, tanggung jawab, dan dan keteguhan hati. Ahmad tetap berpegang pada prinsipnya untuk melakukan hal yang benar meskipun dilarang oleh orang-orang terdekatnya. Ini sejalan dengan ajaran Al-Qur’an tentang bersikap adil dan objektif, bahkan jika harus bertentangan dengan kehendak orang tua, kerabat, atau orang-orang berpengaruh.

Anomali dari cover album harum manis

“I think you only know how to pity other people. You've never really loved anyone. You're living in your own fairy tale world where only your pity can save us…
This world isn't like your simple world of baseball Everything is different now, only you’ve stayed the same.”

bruh i need a fucking cigarette

Ini film Ozu pertama yang gue tonton, dan langsung bikin suka. tentang dua bocah yang mutung ke orang tuanya gara-gara gak dibeliin TV, Mereka ngambek dan diem seribu bahasa.
Lucu, polos, dan surprisingly relatable tentang hidup di lingkungan komplek. Di balik ceritanya yang ringan, film ini juga nyelipin pesan soal pentingnya komunikasi. Bahkan basa-basi kecil kayak bilang “selamat pagi”, “sampai jumpa”, atau “selamat datang” itu sebenernya punya arti besar bisa bikin hari-hari kita lebih berarti.

film drama yang penuh kontemplasi, mengangkat tema cinta, patah hati, dan perenungan diri. Film ini dibintangi Kim Min-hee sebagai Young-hee, seorang aktris yang pergi ke kota kecil di tepi pantai setelah terlibat hubungan asmara dengan seorang sutradara yang sudah menikah. Ceritanya dibagi menjadi dua bagian, menggabungkan realisme yang dreamy dengan kejujuran emosional yang mentah, sambil mengeksplorasi tema kesendirian, kerinduan, dan pencarian makna hidup. Kalau ditelusuri lebih jauh, ceritanya terasa seperti potongan hidup Kim Min-hee dan Hong Sang-soo sendiri. Mungkinkah film ini semacam curahan hati yang sengaja dituangkan lewat layar? Mungkin saja. Tapi cuma Hong Sang-soo yang tahu pasti.

Film berlatar 80-an ini diadaptasi dari novel dengan judul yang sama, karya Eka Kurniawan. Plotnya berfokus pada kisah Ajo Kawir, seorang jawara yang tidak takut mati Hasrat besar akan bertarung didorong oleh sebuah rahasia yaitu ia impoten. Hingga nantinya mengungkapkan apa yang menjadi penyebab masalah tersebut dalam sebuah kisah kilas balik.

Yang menarik, setting film ini sengaja dibuat ala jadul. Bukan cuma latar belakang cerita, tapi juga mulai dari penampilan pemain, setting tempat, musik, sampai pemilihan bahasa. Aktingnya oke banget, meski kadang penggunaan bahasa baku terasa agak kaku.

"Cigarettes, whiskey, and you."

Bayangin lo harus milih antara tempat tinggal sama hal-hal kecil yang bikin hidup lo lebih berarti. Di Microhabitat, kita diajak ngikutin hidup Miso, cewek yang lebih milih ninggalin apartemen demi tetep bisa nikmatin kebahagiaan kecil kayak rokok dan wiski.

Film ini ngangkat soal gimana keputusan kecil kadang bisa jadi bentuk penolakan terhadap standar hidup yang terlalu materialistis, dan gimana tiap orang punya cara masing-masing buat cari kebahagiaan dan kebebasannya sendiri.

Sing penting ngudud & mimik~

Film ini mengeksplorasi tema-tema tentang kekerasan, keadilan, dan hak perempuan dalam masyarakat patriarki. mengisahkan perjalanan marlina, janda di pedalaman sumba yang mencari keadilan atas pemerkosaan yang menimpanya.

Selain soal perlawanan dan perjuangan dapetin keadilan, film ini juga nunjukin momen women women lewat hubungan Marlina dengan seorang perempuan hamil yang juga jadi korban mitos di daerah mereka. selain cerita, film ini juga memperlihatkan keindahan tanah sumba yang sangat memanjakan mata dan scoringnya bener-bener bikin merinding bagus bangettt

diangkat dari cerita pendek Burn Barning karya Haruki Murakami. plotnya bagus, penuh metafora sesuai dengan ciri khasnya Murakami. eksekusi peran dari Ahin sama Jongseo-nya sih bagus. Chang-dong bukan cuma bawa ceritanya Murakami ke layar, tapi dia juga ngebongkar semua lapisannya dari hal-hal yang ambigu, sensual, sampai semua misteri-misterinya.

Tapi ini bukan tipe film buat yang gampang bosen, soalnya durasinya 2,5 jam dan temponya pelan banget. Tapi makin lama, makin berasa nendang emosinya di akhir. Dialog didalam film ini juga sangat penting untuk dipahami dari awal buat ngerti keseluruhan cerita sampai klimaksnya.

Watched on Saturday April 26, 2025.

Watched on Friday April 25, 2025.

“During life if there isn’t something one is willing to risk one’s life for, then life is meaningless.”

Ceritanya tentang Suzume, ibu rumah tangga biasa yang hidupnya super flat, saking biasanya sampai orang-orang nggak nyadar dia ada. Karena hidupnya terasa hambar, dia iseng mencoba jadi mata-mata Dari situ, hidupnya berubah jadi absurd tapi seru.

Overall, filmnya simpel tapi fun. Beberapa scene beneran bikin gue ketawa ngakak. Nggak se-absurd atau segila Japanese movies yang lain, tapi tetap punya gaya humor khas yang unik. Lumayan enjoyable lah.

Ugh, some things don’t just go away after one incident, you know? It’s like being someone who has to carry some kind of bad record with them for the rest of their life.

Somethings are better left unknow ...

plotnya sebenernya simpel. ada 2 subplot yg masing2 ngebahas tentang hubungan antar manusia (ini love story kedok crime drama njir) 

tapi delivery wong kar wai ain't nothin i've seen before in any movies. gue suka banget sama vibe night life hongkong yg dia-portray di sini, dan main characternya kayak bukan si assassin, assistant, atau si convict, tapi dinamika night/crime life kota hongkong itu sendiri

Scr umum film ini visualnya goks bet, style, musik, energi, sinematografinya aesthetic bet, tapi entah mengapa gw ga dapet substansinya, emang sih sebenarnya film ini trmasuk film "no story" cm mnurut gw pribadi agak kurang aja gitu. agak kagok nontonnya tapi lama2 ngerti & enjoy

yang bagus cuma lagu ‘biru’ nya barefood di awal film. Sama lutesha

beberapa tahun lalu udh sempet nonton ini cuman ga selesai krn gangerti sm konsepnya wkw tp abis nonton sampe abis langsung wow keren juga ternyata. kyk film wong kar wai lainnya, every shot di tiap scene visually pleasing bikin nyaman pas nonton. ttg 2 cerita polisi yang lg patah hati dan nyari pelarian trus nemu pengganti. cerita 1 ada takeshi kaneshiro yg ngejar pengedar narkoba trus cerita 2 ada tony leung sm faye wong (cantik bgt!!) tony baru pts sama cewe nya trus ketemu faye wong, Chemistry mereka lucu banget walaupun cara Faye deketinnya agak nyeleneh hahaha.

Film Sion Sono kedua yang gue tonton setelah love exposure. Film ini durasinya cuma 75 menit, tapi selama itu isinya pure what-the-fuck cinema.
Dari segi artistik sih mantap banget, aesthetic, abstract, colorful. Plot twistnya banya banget, kayak dibolak-balik terus, agak berat juga sih. Surealis banget deh 😂

Jujur awalnya gue agak bingung, soalnya ini cerita tentang penulis yang tiba-tiba bisa nyasar ke masa keemasan Paris tahun 1920-an, terus ketemu seniman-seniman legend gitu. Tapi makin lama, ternyata film ini juga nyeritain soal “soulmate”.
gua suka bgt bgt endingnya beneran ya emang orang yang awalnya emang lu cinta tapi gasepemikiran bakal kalah sama orang yang awalnya lu gasengaja kenal tapi ternyata punya pemikiran yang sama.

Film ini nyentuh banget. Ceritanya tentang Kanji watanabe, seorang PNS tua yang hidupnya datar-datar aja kerja kantoran selama 30 tahun kayak robot, nggak pernah benar-benar “hidup”. Tapi semuanya berubah setelah dia tahu kalau dia kena kanker perut dan umurnya nggak lama lagi.

Di situ, dia mulai mikir: selama ini gue ngapain aja sih? Hidup gue buat siapa? Buat apa? Dari situ kita diajak ngikutin perjalanannya buat nyari arti hidup yang sebenarnya, walaupun waktunya udah nggak banyak.

Film ini tuh pengingat banget hidup itu beneran singkat, dan kadang kita baru sadar pas udah kepepet. Jadi penting banget buat maksimalkan waktu yang kita punya. Bukan cuma kerja, makan, tidur doang. Tapi nyari makna, nyari alasan kenapa kita ada di dunia ini

Dunia ini terlalu indah buat cuma dilewatin gitu aja. Dan pada akhirnya, semua orang punya pencarian masing-masing tentang arti hidupnya.

org gila mana yg makan sambil nonton the platform… ak lah

Kayaknya di film ini Takeshi Miike bener-bener ngebuang semua hasrat tersintingnya deh. Gimana enggak, satu keluarga isinya orang-orang edan semua — ada incest, bullying, pemerkosaan, pembunuhan, narkoba, nudity everywhere.

Tapi yang gokilnya, semua itu dibungkus dalam comedy hitam yang absurd banget. Jangan harap dapet vibe thriller yang tegang, karena ini lebih ke “gue gak ngerti ini apaan tapi kok gue gak bisa berhenti nonton”.

Lu kira incest di Oldboy udah sinting? Nah, yang ini lebih edan lagi.

Absolutely like this movie bcs it almost has no conflict (kehidupan santuy adalah ionku) just cooking, eating, chatting with your (women) friends, the cozy atmosphere and pretty scenery of Helsinki make it perfect 😍

Film ini sedari awal sudah membuat kesan yang baik, mendeskripsikan makanan itu punya cara menikmatinya masing masing baik makanan pinggir jalan maupun restoran, semua bisa dinikmati sebagaimana aturan dikelas mereka. Sialan bahkan film ini mendeskripsikan bagaimana menikmati perempuan sebagaimana makanan Kayak mau bilang: “Menikmati makanan (atau pasangan) itu ada seninya juga.“

Idk, I liked it! Just not as much as BJH's other works

Love Exposure ini film Jepang yang durasinya 4 jam, tapi gila sih, pacing-nya enak banget jadi gak kerasa lama sama sekali. Gak ada tuh rasa bosen selama nonton.

Ceritanya tentang Yu Honda, anak cowok yang punya obsesi buat bikin dosa demi dapetin perhatian dari ayahnya yang pendeta. Terus ada Yoko Ozawa, cewek badass yang benci semua cowok gara-gara trauma masa kecilnya… kecuali Kurt Cobain, satu-satunya cowok yang dia respek.

Film ini tuh… wah, campur aduk banget! Ada drama, comedy, romance, action, dan semua itu dibungkus sama isu-isu berat kayak seks, agama, keluarga, pertemanan, luka batin, dan cinta. Tapi semuanya dibikin absurd dan epic banget.

Komedi di film ini agak dark dan kadang vulgar, tapi tetep aja lucu dan konyol. Absurdnya dapet, tapi tetep bikin relate. Soundtrack-nya juga keren, dari pop, orkestra, sampe musik klasik, semuanya pas banget sama mood scenenya. Bikin feel-nya makin dalem. Acting yang dimainkan oleh para pemeran film disini sangat bagus, dan cocok. Acting-nya bikin mereka berasa hidup dalam keanehan dunia itu sendiri. Terutama Ozawa Yoko😋

If even when I know who I’m looking for I can’t find them, how am I going to find the one I’m looking for if I don’t even know what they look like?

we surrender to pleasure, we devoured each other

Film disney kah?
Kerenn si kata baldi

Pertama kali nonton pas masih kecil dan trauma sedihnya masih kebawa sampe sekarang, anjir kenapa bisa sesedih itu sih?? how is it a movie for children?! 😭😭 Nonton CJ7 selalu aja bikin mewek pdhl dah nonton berkali-kali ... :(
Rewatch bersama keluarga di rumah nenek.

Cerita filmnya yang dibangun agak sedikit lambat tpi menurut gua yang nonton Ga ngebosenin sama sekali karena bener bener Acting di Film ini Keren Keren semua terutama Jack Nicholson.dan kalo masalah sinematografinya kubrick emang cakep ga usah ditanya ditambah scoringnya mantep makin terasa feel horrornya

My God, Help Me to Survive This Deadly Love!

Gue jujur agak kesulitan nangkep cerita di film ini. Banyak bagian yang cuma bisa gue tebak-tebak sendiri, Kebanyakan dialognya rumit banget, jadi susah buat ngikutin apa yang sebenarnya terjadi. Tapi kalau soal sinematografi dan kostumnya keren Lokasi syutingnya juga beragam dan visually pleasing.

sudah genap khatam liat drama ini sungguh drama yg packed dan kerasa riil. beneran relatable in every way possible paling gak di part emosional sentimennya gak dibuat2. Selalu exist by context karna settingnya lumayan di era perubahan politik korsel dri pemilu pertama, ajakan wajib militer pertama, sampe sistem zonasi sekolah yg ngeharusin karakternya pindahin anaknya.

personally kayanya gue lebih suka ini daripada the godfather?? 😩 ini film hampir tiga jam tp gak bosen sama sekali dan pacenya kaya pas aja gitu. Akting Al Pacino di film ini juga keren pisanlah, Storylinenya juga keren plotnya, character development tentu saja paling mantep (gak heran vince ambil referensi dari film ini buat bikin breaking bad), visually stunning (ahead of its time??? kaya lo gak akan nyangka ini film tahun 80-an krn grafiknya bagus bgt)

Watched on Monday March 17, 2025.

Beauty ahh cinema

Visualisasi shoegaze dalam bentuk film

I’ts too good but too weird

kasih liat film ini ke anak2 dijamin ga bakal lupa alfabet

"I’ll see you again in 25 years…meanwhile"

ga kebayang fans twin peaks dulu disuruh nunggu 25 tahun buat season 3nya, dan bener-bener 25 taun kemudian 😂. Setelah 25 tahun berlalu, akhirnya Twin Peaks kembali, dan David Lynch benar-benar all out di The Return. Dengan 18 episode yang cukup panjang, semuanya digarap langsung oleh Lynch sendiri beda dari season sebelumnya yang sempat agak kurang konsisten karena banyak sutradara lain yang terlibat. David Lynch beneran ngeluarin semua yang ada di kepalanya tanpa batasan, dan hasilnya? Sebuah tontonan yang sangat surealis, eksperimental dan nggak ketebak.

Season terakhir ini mungkin nggak akan pernah bisa ngalahin dua season sebelumnya(setidaknya buat gue), tapi di beberapa episode terakhir, The Return benar-benar fenomenal. Awalnya gue agak kecewa sama ending-nya, tapi makin dipikirin, rasanya emang udah pas. Ini David Lynch, kan? Gue seharusnya nggak mengharapkan ending yang jelas dan semua jawaban disajikan begitu saja. Dan mungkin justru di situlah keindahannya. meskipun si lynch nya sendiri pernah bilang "I don't know why people think a film should make sense when they don't accept the fact that life doesn't make sense." - David Lynch

Watched on Thursday March 6, 2025.